Ucapan ini memang kejam karena menganggap buruk sekolah. Tetapi kejam kalau memang alasan tidak sekolah karena ingin kaya. Tetapi bila memang kata-kata di atas sebagai usaha membalikkan cara pandang sebagian orang mengenai kaya, itu tidak masalah.
Maksudnya bagaimana?
Begini. Bila ada orang yang menganggap bahwa sekolah adalah cara terbaik agar hidup kaya maka itu salah. Karena sudah banyak orang yang tidak sekolah hidupnya kaya melebihi orang sarjana.
Ada yang jadi tukang pemulung akhirnya menjadi bos pemulung sehingga ia menjadi kaya walau ia cuma lulusan SD.
Jadi bila ada kata-kata, “Kalau anda ingin kaya, kenapa sekolah?” maka kata halusnya seperti ini, “Kalau anda ingin kaya, kenapa mesti sekolah yang menjadi solusi?.”
Sehingga bila ingin kaya maka pelajari mengenai pengetahuan kehidupan. Karena memang ilmu kaya hanya bisa di dapat bila mau mempelajari hidup.
Seperti anda membangun sebuah bisnis toko. Lalu bisnis toko anda bangkrut. Dari kehidupan ini anda bisa belajar, “Kenapa saya bangkrut?” Nah, pelajaran dari kehidupan ini yang harus anda pelajari untuk kepentingan bisnis.
Jadi perkataan, “Kalau anda ingin kaya, kenapa sekolah?” adalah seharusnya bila ingin kaya maka harus membangun bisnis. Karena bisnis tidak diajari di sekolah, maka untuk menjadi kaya tidak di sekolah tempatnya tetapi langsung praktek bisnis.
Bila memang anda langsung praktek bisnis maka anda akan berhubungan dengan kehidupan. Dan kehidupan akan memberikan anda pelajaran.
Sekali lagi, kehidupan yang sebagai pelajaran pada bisnis adalah:
- Bila anda bangkrut dan menderita, maka benar-benar nyata bangkrut dan menderita. Bukan teori kebangrutan dan dampaknya.
- Bila anda berhasil, maka benar-benar berhasil. Bukan teori berhasil.
- Bila anda mendapat keuntungan 100 juta per bulan maka benar-benar ada di tangan
- Bila anda merasa kesal dengan kerjasama yang tidak baik, maka kesel itu benar-benar nyata dirasakan. Bukan teori kerjasama yang buruk.
Seperti kisah Robert T Kiyosaki yang belajar langsung dari ayah kaya. Pada awal-awal belajar bisnis, justru Robert diajarkan langsung kerja seperti pekerja pada umumnya. Ayah kaya tidak banyak bicara alias berteori mengenai alasan kenapa harus kerja.
Bila anda seperti kasus Robert Kiyosaki, kemungkinan besar anda akan merasa kecewa dan marah karena anda tidak diajari mengenai bisnis seperti cara mengajar guru-guru sekolah.
Begitu juga Robert, sangat marah diperlakukan yang tidak semestinya oleh ayah kaya.
Tetapi ayah kaya Robert T Kiyosaki menjelaskan hal yang sesungguhnya. Cara mengajar yang ia lakukan tidak seperti cara yang ada di sekolah. Ia mengajarkan seperti hidup mengajar manusia. Katanya bahwa hidup tidak mengajari manusia seperti guru yang ada di sekolah. Hidup adalah guru terbaik dari semuanya. (2008 : 26)
Lebih lanjut ayah kaya Robert menjelaskan bahwa bila kita mempelajari pelajaran kehidupan, kita akan melakukannya dengan baik. Jika tidak, maka hidup hanya akan mempermainkan kita. (2008 : 26)
Sekali lagi, maksud perkataan “Kalau anda ingin kaya, kenapa sekolah?” lebih menekankan praktek langsung untuk kaya dan hiduplah yang akan mengajari anda menuju kaya bukan sekolah yang mengajari anda kaya.
Referensi: Robert T Kiyosaki, Rich Dad, Poor Dad, Terj, Gramedia, Jakarta, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar