TopMenu

Senin, 15 April 2013

Belajar Bisnis Dari Mentor Terbaik dengan Cara Terbaik

Seorang anak berumur 9 tahun sudah memiliki keinginan untuk belajar menghasilkan uang secara khusus belajar bisnis. Siapa lagi kalau bukan Robert T Kiyosaki.

Dari hasil kerjasama bersama sahabatnya yaitu Mike, Robert T Kiyosaki berusaha belajar mengasilkan uang walau cara menghasilkannya dengan membuat alias mencetak uang.

Sampai akhirnya Robert menemukan mentor bisnis yang terbaik untuk belajar bisnis. Apa maksud mentor bisnis yang terbaik?

Dikatakan terbaik sebagai mentor untuk belajar bisnis karena orang yang dijadikan mentor bisnis sudah merasakan langsung membangun bisnis dari kegagalan sampai keberhasilan.

Robert menemukan mentor bisnis, seorang ayah kaya sebagai ayah kandung Mike. Ia bisa belajar bisnis dari ayah yang disebut ayah kaya.

Apa yang diajarkan seorang mentor bisnis bukan mengajarkan mengenai berbagai teori bisnis yang akan dijadikan bekal membangun bisnis. Tetapi mengajarkan tanpa suara alias langsung menyarankan untuk praktek pada muridnya.

Inilah yang dilakukan ayah (robert menyebutnya ayah kaya) kandung Mike kepada Robert T Kiyosaki dalam mengajarinya bisnis.

Robert Kiyosaki menceritakan mengenai ayah kayanya (2008 : 21),

“‘Oke, begini tawaran saya. Saya akan mengajar kalian, tetapi saya tidak akan melakukannya dengan cara yang diajarkan di kelas sekolah. Kalian bekerja untuk saya, saya mengajar kalian. Kalian tidak bekerja untuk saya, saya tidak akan mengajar kalian. Saya dapat mengajar kalian lebih cepat jika kalian bekerja, dan saya cuma membuang-buang waktu jika kalian hanya duduk dan mendengarkan, seperti yang kalian lakukan di sekolah. Itu tawaran saya. Kalian boleh menerimanya atau meninggalkannya.’”

Kisah di atas mengenai cerita ayah kaya, kalau seorang anak disuruh bekerja dengan tujuan hanya untuk menghasilkan uang, bisa saja akan mengeksploitasi si anak.

Tetapi bila tujuan hanya bagian dari mendidik si anak dan tidak mengharuskan kerja seperti orang dewasa, maka tidak masalah.

Karena dalam belajar memang ada keharusan praktek dalam hal mempelajari sesuatu. Begitu juga belajar bisnis maka haruslah langsung praktek.

Seperti anda ingin belajar berenang, seorang guru renang tidak akan banyak berteori mengenai cara renang dan anda hanya mendengarkan saja.

Justru guru renang akan langsung menyuruh anda untuk menceburkan diri ke kolam untuk belajar renang dan menguasai teknik-teknik renang.

Karena pada dasarnya ilmu bisnis adalah ilmu praktek ekonomi yang bisa dilakukan kalau memang terjun dalam dunia bisnis.

Sehingga apa yang diajarkan pebisnis adalah belajar praktek langsung ke bisnis.

Tetapi kenapa ayah kaya mengajarkan kedua anaknya untuk bekerja bukan langsung bisnis? Apalagi bayaran kerja untuk kedua anaknya sangat kecil. Apa maksud ayah kaya mengajari bisnis dengan bekerja terlebih dulu?

Inilah yang akan dijelaskan oleh Robert Kiyosaki (2008 : 29-30),

“Pada saat itulah ayah saya yang kaya membagikan sudut pandang yang sangat penting yang memisahkan dan membedakan dia dari para karyawannya dan ayah saya yang miskin---dan menuntun dia untuk akhirnya menjadi orang terkaya di Hawaii sementara ayah saya yang berpendidikan tinggi, tetapi miskin, bersusah payah secara finansial seumur hidupnya. Satu sudut pandang itulah yang membuat segalanya berbeda sepanjang hidupnya.”

Apa sudut pandang yang dimaksudkan Robert T Kiyosaki?

Inilah sudut pandangnya (2008 : 30):

1.    Orang miskin dan orang kelas menengah bekerja untuk uang
2.    Sedangkan orang kaya mempunyai uang yang bekerja untuk mereka.

Tetapi bila ingin uang bekerja untuk orang kaya maka terlebih dahulu merasakan pahitnya bekerja tanpa di bayar atau minimal kerja sambil belajar tanpa memikirkan bayaran.

Karena dengan bekerja untuk belajar akan mengetahui sisi dunia pekerja dan di sisi lain mengenal dunia orang kaya.

Kebanyakan orang bila kerja yang diharapkan adalah bayaran alias gaji. Semakin tinggi gaji maka itu yang paling diharapkan.

Tetapi bila seorang kerja misal mengajar di sekolah dibayar hanya 5000 perjam, maka akan malas mengajar dengan serius.

Tetapi karena niatnya adalah bekerja untuk belajar maka tanpa dibayar pun akan menerima.

Bila sampai sanggup menguasai emosinya mengenai uang, maka secara langsung sudah siap susah payah kerja membangun bisnis walau belum tentu ada hasil sesudah terbangunnya bisnis.

Akhirnya, dari proses belajar bisnis yang diawali dengan belajar kerja dengan upah kecil, ayah kaya memintanya agar Robert dan Mike bekerja tanpa dibayar.

Dari awal kerja sampai memberikan kerja tanpa dibayar, Robert mengalami gangguan pada jiwanya. Ia merasa marah dan protes pada ayah kayanya. Tetapi karena berkali-kali demi belajar bisnis, ia pun menerimanya.

Perubahan pun terjadi. Akhirnya emosi Robert makin bisa dikontrol. Ia makin enjoy menjalankan kerja tanpa dibayar. Ia bisa menguasainya walau masih berumur di bawah 10 tahun.

Pengalaman Robert ini sebagai cara belajar bisnis terbaik dari mentor terbaik.

Referensi: Robert T Kiyosaki, Rich Dad, Poor Dad, Terj, Gramedia, Jakarta, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar