Saya sampai detik ini masih menjadi seorang S, yaitu seorang yang cari uang lewat online dengan cara mandiri alias kerja sendiri. Bisnis yang saya miliki, saya lakukan sendiri. Sehingga saya bukan pebisnis sejati tetapi pekerja mandiri atau pebisnis kecil.
Kasus cari uang seperti saya ini, bila melihat Cashflow Quadrant versi Robert T Kiyosaki
Sering saya memikirkan bagaimana mencari karyawan walau cuma satu atau dua untuk mengurusi aktifitas cari uang via online bersama saya. Saya memikirkan hal ini dan berkata, “Bagaimana bila gak sesuai dengan yang diinginkan saya?”
Belum lagi masalah yang berkaitan dengan pembayaran karyawan. Saya masih bingung menangani hal pembagian uang ini.
Saya menjadi ketakutan sendiri bila memiliki karyawan yang akan mengurusi sebagian aktifitas online saya. Takut tidak sesuai dengan keinginan saya, takut berbuat licik pada saya, takut tidak bisa membayar karyawan, dll.
Saya mau tidak mau mengurusi sendiri, saya menjadi bos saya sendiri, saya cari uang sendiri dan keuntungan pun untuk sendiri. Tetapi walau begitu, saya merasa nyaman bila melakukan cari uang sendiri.
Inilah karakter dari kuadran S alias kuadran pekerja mandiri dan bisnis kecil bila masalah cari uang.
Robert T Kiyosaki berkata, “…orang-orang ‘S’ sering bereaksi dengan cara yang berbeda. Orang-orang dalam kuadran ini bereaksi terhadap rasa takut tidak dengan mencari rasa aman, tetapi dengan mengambil alih kendali keadaan dan melakukannya sendiri.”
Emosi takut seorang yang berjiwa pekerja (E) adalah dengan cari uang di tempat kerja dan mendapatkan pekerjaan yang mampu menghilangkan rasa takutnya. Sedangkan seorang yang berjiwa pekerja mandiri (S), emosi takutnya justru membuat dirinya mengambil alih segala aktifitas dalam cari uang.
Robert (2007 : 33) menganggap pekerja mandiri adalah seorang yang “perfeksionis” sejati. Pekerja mandiri ingin melakukan sesuatu dengan sangat baik. Apapun yang dilakukan dirinya belum tentu orang lain bisa melakukannya.
Seorang pekerja mandiri memang berjiwa mandiri. Sehingga bisa rela tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dengan keluarga demi pekerjaan mandirinya itu. Seperti artis yang sibuk banting tulang syuting kesana kemari, seperti penyanyi yang rela konser ke daerah-daerah, dll.
Inilah keuntungan sendiri bagi para pebisnis dan lainnya yang ingin menyewa tenaga para pekerja mandiri. Karena kerjanya bisa sangat terlatih dan pintar. Memang sudah tertanam dalam jiwanya yaitu “ingin menampilkan yang terbaik untuk orang lain”.
Robert T Kiyosaki (2007 : 33) berkata,
“Dan itu sebabnya kita menyewa tenaga mereka. Jika memperkerjakan seorang ahli bedah otak, kita pasti ingin ia sangat terlatih dan berpengalaman, tapi yang penting, kita ingin ia seorang yang perfeksionis. Demikian juga halnya dengan dokter gigi, penata rambut, konsultan pemasaran, tukang ledeng, tukang listrik, pembaca kartu tarot, pengajara, atau pelatih korporat. Kita, sebagai klien yang menyewa tenaga orang ini, menginginkan yang terbaik.”
Referensi: Robert T Kiyosaki, The Cashflow Quadrant, Terj, Gramedia, Jakarta, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar