Sebelum membahas panjang lebar mengenai 4 diagram belajar bisnis, saya ingin mengatakan bahwa pembahasan akan menyudutkan pendidikan formal khususnya di Indonesia.
Dalam hal ini, saya bukan bermaksud untuk menyudutkan cara belajar pada pendidikan formal karena saya hanya ingin memberikan pengutipan kata-kata Robert T Kiyosaki dalam buku Business School.
Tujuannya sederhana, untuk memberikan referensi belajar yang tepat khususnya belajar bisnis.
Sebelumnya, saya ingin memberikan perkataan-perkataan Robert T Kiyosaki dalam buku Business School sebelum akhirnya anda mengerti belajar bisnis dengan 4 diagram.
Robert T Kiyosaki (2008 : 14-15) berkata,
“Berikut adalah diagram yang saya buat untuk menjelaskan apa yang saya maksud dengan pendidikan yang mengubah hidup. Perhatikanlah bahwa bentuknya adalah tetrahidron, yang berarti polihidron empat bidang, lebih terkenal sebagai piramida… dan piramida Mesir telah bertahan selama berabad-abad. Dengan kata lain, tetrahidron atau piramida adalah struktur yang sangat stabil. Para cendekiawan percaya selama berabad-abad bahwa hukum universal atau alam bekerja empat-empat, dalam hal ini empat sisi.”
Itulah kenapa musim memiliki 4 musim, kata Robert T Kiyosaki. Dan itulah kenapa arah pun memiliki empat arah. Dan dalam belajar bisnis pun harus memenuhi 4 diagram.
Robert melanjutkan kembali perkataannya.
“… Bila saya berbicara tentang pendidikan yang mengubah hidup, perubahan yang terjadi lagi-lagi ditemukan dalam angka empat. Dengan kata lain, agar pendidikan yang mengubah hidup dapat lebih efektif, ia harus mempengaruhi keempat sudut Piramida Belajar.”
Sedangkan pendidikan tradisional alias kalau menurut saya disebut pendidikan formal yang mengutamakan pada pendidikan mental, kata Kiyosaki (2008 : 15). Menurut Robert Pendidikan tradisional mengajarkan kepada siswanya tentang kecakapan menulis, membaca, dan menghitung. Hal itu sering juga disebut sebagai kemampuan kognitif.
Bila belajar bisnis hanya menitikberatkan pada kemampuan kognitif, maka hal itu sangat tidak cukup bahkan akan membuat tidak ada perubahan pada bisnisnya.
Secara pribadi, pendidikan tradisional membuat Robert Kiyosaki tidak menyukainya karena alasan hanya terfokus pada pendidikan mental atau cara belajar 4 diagram yang salah. Padahal ada 3 diagram lain yang juga penting dipelajari dan harus benar cara mempelajarinya apalagi untuk belajar bisnis.
Saya akan menjelaskan satu per satu mengenai 4 diagram khusus belajar bisnis.
1. Pendidikan Emosional
Salah satu yang menjadi keluhan Robert T Kiyosaki (2008 : 15) mengenai cara mendidik dari pendidikan tradisional adalah karena kebanyakan pengajar/pemerintah membuat para pelajar terus-terusan merasa takut.
Merasa takut seperti apa?
Robert (2008 : 15) berkata,
“Secara lebih spesifik, takut melakukan kesalahan, yang mengarah pada takut gagal. Bukannya memberi dorongan kepada saya supaya belajar, guru menggunakan rasa takut gagal untuk memotivasi saya, dengan mengatakan seperti, ‘Kalau kamu tidak mendapat nilai bagus, kamu tidak akan mendapat pekerjaan dengan gaji besar’.”
Tetapi walau guru tidak memotivasi siswa mengenai rasa takut gagal, secara sistem memang membuat siswa itu dituntut untuk benar dan tidak boleh salah.
Dengan adanya ujian dan yang paling menakutkan adalah Ujian Nasinonal maka secara sistem sudah membuat siswa itu takut dan memiliki perasaan bahwa dirinya jangan melakukan kesalahan bila ingin berhasil.
Bila dalam belajar bisnis takut melakukan kesalahan karena takut gagal, maka bisnis anda gagal.
Melakukan kesalahan (yang tidak sengaja salah) adalah cara belajar yang terbaik. Karena dari kesalahanlah bisa menemukan lampu, dari kesalahanlah bisa naik sepeda, dari kesalahanlah bisa membuat karya-karya terbaik.
Jadi, dalam belajar bisnis jangan sekali-kali takut melakukan kesalahan walau jangan berusaha untuk berbuat salah. Intinya, kesalahan adalah sesuatu yang tidak diharapkan tetapi jangan takut bila kenyataan kita berbuat salah.
Anda sudah tahu pendidikan emosional untuk belajar bisnis?
2. Pendidikan Fisik
Orang yang memang takut melakukan kesalahan maka secara otomatis tidak banyak melakukan kegiatan belajar. Bila tidak melakukan kegiatan belajar maka tidak ada aktifitas pendidikan fisik.
Robert (2008 : 17) berkata,
“Kebanyakan orang tahu bahwa belajar sebenarnya adalah proses fisik maupun proses mental. Membaca dan menulis adalah proses fisik, seperti halnya belajar bermain tenis adalah proses fisik. Kalau anda telah dikondisikan untuk mengetahui semua jawaban yang benar dan tidak melakukan kesalahan, besar kemungkinan proses pendidikan anda akan hilang. Bagaimana anda bisa maju kalau anda tahu jawaban tetapi takut mencoba sesuatu?”
Sepintas, perkataan Kiyosaki menyindir kegiatan proses ujian yang memberikan jawaban salah dan benar pada siswa sehingga siswa akan berusaha menjawab dengan benar dan jangan menjawab jawaban yang salah.
3. Pendidikan Spiritual
Ini hal penting juga dalam belajar bisnis. Tetapi maksud pendidikan spiritual adalah seperti apa yang dimaksudkan Robert T Kiyosaki. Dalam Business School (2008 : 19), Robert Kiyosaki berkata, “Ketika saya berbicara tentang pendidikan spiritual, bisa termasuk pendidikan agama atau tidak. Ketika saya berbicara tentang pendidikan agama, saya tidak berbicara tentang agama tertentu”
Lanjut Robert, “Alasan saya berhati-hati dengan masalah ini adalah karena saya pernah diberi tahu sewaktu kecil, ‘Jangan membicarakan agama, politik, seks, dan uang.’ Dan saya setuju dengan ucapan itu karena masalah ini mudah berubah dan sangat sensitif. Bukan maksud saya untuk mengganggu perasaan pribadi atau kepercayaan anda tetapi untuk mendukung hak anda memilikinya.”
Jadi, masalah pendidikan spiritual diserahkan kepada masing-masing individu untuk belajar bisnis dan tidak perlu membahas hal ini.
Intinya, belajar bisnis sangat membutuhkan pendidikan spiritual.
4. Pendidikan Mental
Entah pendapat ini benar atau tidak, yang jelas saya hanya ingin menjelaskan bahwa yang dimaksud pendidikan mental menurut Robert Kiyosaki adalah mengajarkan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung yang sifatnya kognitif.
Seorang pebisnis sangat butuh kemampuan kognitif. Semakin besar bisnis yang akan dibangun maka semakin besar pula kemampuan kognitif dimiliki.
Seorang yang ingin belajar bisnis perlu juga pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan sistem bisnis: manajemen, dll.
Apakah anda sudah paham dengan 4 diagram pendidikan yang kegunaannya itu adalah salah satunya untuk bisnis.
Referensi: Robert T Kiyosaki, Business School, Terj, Gramedia, Jakarta, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar