Untuk mengawali membahas manajemen arus kas sebagai sistem bisnis, saya ingin mengutip perkataan Robert Kiyosaki (buku Guide To Investing) dari kisah temannya mengenai arus kas dalam bisnis kecil, "Banyak pemilik usaha kecil gagal karena mereka tidak tahu perbedaan antar profit dan arus kas. Akibatnya, banyak sekali bisnis yang sangat menguntungkan akhirnya bangkrut."
Apa maksud dari kisah di atas?
Tentunya, mempelajari arus kas bisnis itu penting.
Bila menyangkut tentang manajemen arus kas bisnis berarti tentang kemana dan darimana arus kas itu maka perlu pengaturan sedemikian rupa demi kokoh suatu bisnis.
Sebagai contoh. Anda jarang mengurusi marketing untuk penjualan online. Karena untuk mengurusi marketing online secara gratis dibutuhkan biaya koneksi internet kurang lebih 100.000 per bulan dan biaya berbayar misal 100.000 per bulan. Padahal penjualan online tanpa marketing online masih belum lancar alias masih di bawah 200.000 per bulan, misalnya.
Bila Anda tetap memaksa mengurusi marketing online, maka kerugian yang akan Anda dapat. Karena keuntungan yang Anda dapat belum sempurna mengembalikan modal Anda.
Bila sudah mendapatkan keuntungan (laba kotor - biaya operasional termasuk marketing online, dll), barulah Anda mengurusi marketing untuk penjualan online lagi.
Jadi, arus kas bisnis dan manajemennya benar-benar harus diperhatikan agar tidak berdampak pada kerugian bisnis yang pada ujungnya timbul kebangkrutan bisnis.
Arus kas bisnis adalah yang akan menentukan keberhasilan bisnis atau kebangkrutan bisnis. Arus kas bisnis ibarat darah dalam tubuh. Menurut Sharon dalam buku Robert "Guide To Investing", "Arus kas bagi bisnis ibarat darah bagi tubuh manusia"
Artinya, bila bisnis itu kekurangan arus kas masuk dan banyak arus kas keluar, maka akan menuju pada keadaan kebangkrutan bisnis. Begitu juga sebaliknya bila banyak arus kas yang masuk dan sedikit yang keluar dan bisa teratasi maka akan mengalami keuntungan bisnis yang melimpah.
Ibarat manusia bila terlalu sering mengeluarkan darah maka berpotensi meninggal dunia. Bila darah dalam tubuh terpenuhi secara normal, maka fisik tidak akan mudah terserah penyakit dan panjang umur.
Penting untuk memiliki pengetahuan arus kas bisnis dan menerapkannya dengan baik dalam bisnis. Robert memberikan nama "Melek Finansial". Apa itu melek finansial? Ibarat kata, anda harus berani dalam menyelam dunia perhitungan laporan keuangan.
Tapi maksud sesungguhnya melek finansial adalah agar mampu menafsiri keadaan keuangan bisnis hasil dari membaca laporan keuangan.
Misalkan, Pak Joni membeli rumah dengan uang hasil menjual tanah seharga 100 juta. Tiap tahun katakanlah membayar pajak sebesar 5 juta. ia diamkan rumah itu sudah bertahun-tahun. Katakanlah, ia menghuni rumah itu selama 10 tahun.
Tragis, rumah sudah 5 kali direnovasi dengan memakai biaya 1 juta plus membayar tugang sebesar 500 ribu dengan uang gaji.
Setelah itu Pak Joni menjual rumah saat keuangan sangat dibutuhkan dan ia tidak ingin menghuni rumah yang dibeli. Pak Joni menjual rumah saat harga properti menurun. Jadi harga rumah dijual seharga 30 juta.
Bagaimanakah arus kas pak Joni selama menghuni rumah?
Apakah kasus rumah Pak Joni itu sebagai aset? Apakah malah sebagai liabilitas?
Bila rumah Pak Joni tidak menghasilkan pasif income, berarti rumah itu liabilitas. Seperti diagram di atas, bahwa tidak ada pemasukan dari kolom aset. Dan kolom liabilitas tetap terisi hasil kewajiban membayar pajak.
Nah, bila Anda mengerti melek finansial, maka Anda harus memperhitungkan arah arus keuangan bisnis Anda. Memang prinsip melek finansial ini sederhana namun sering membuat lalai para pebisnis kecil atau bahkan menengah.
Sebagai dasar belajar arus kas, saya ingin memberikan gambaran arus kas dari berbagai kelas menurut buku Rich Dad, Por Dad karya Robert T Kiyosaki.
Contoh 1: Pola arus kas sederhana
Apa artinya?
Artinya adalah seorang yang hidup dengan sederhana dari hasil keja sehari-hari tanpa ada gangguan hutang seperti tagihan kartu kreit, tagihan pajak barang mewah, dan sebagainya.
Contoh 2: Pola arus kas penuh gaya hidup
Seorang yang telah mengaku sebagai predikat (seolah) kaya tetapi masih mengandalkan penghasilan gaji akan cenderung mengikuti arus gaya hidup.Biasanya ia akan mengikuti gaya kaum kaya seperti punya kartu kredit, punya mobil, rumah mewah, dan sebagainya yang merupakan pengeluaran untuk beban alias liabilitas.
Belum lagi pengeluaran sehari-hari untuk makan, jalan-jalan, dan sebagainya.
Contoh 3: Pola arus kas mewah
Pola ini biasanya dimiliki oleh orang kaya tetapi kebanyakan sumber penghasilan dari penghasilan aset bisnis dan aset-aset lain yang menghasilkan pasif income.
Bila Anda seorang pebisnis yang memiliki aset bisnis, maka pola seperti contoh ke tiga. Sehingga, cara pikir tentang aset bisnis harus seperti contoh 3. Jelasnya, Anda harus melatih membaca laporan keuangan dan menafsiri keadaan suatu bisnis hasil membaca laporan tersebut.
Bila Anda ingin referensi buku tentang melatih kecerdasan finansial dalam usaha mempelajari melek finanasial, Anda bisa mendapatkan buku karya Robert Kiyosaki juga dengan judul "Increase Your Financial IQ".
Senin, 04 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar