Sabtu, 16 Februari 2013

Kuadran Big Business Dan Karakter Kuadrannya

Robert T Kiyosaki (2007 : 34) berkata bahwa kelompok kuadran B alias kelompok para pebisnis besar adalah hampir dikatakan sebagai lawan S (pekerja mandiri). Seorang B (pebisnis) sejati senang mengitari diri mereka sendiri dengan orang-orang pandai dari ke empat kuadran: E, S, B dan I (silahkan baca: Cashflow Quadrant).

Moto seorang B alias pebisnis besar adalah, “Kalau bisa menyewa orang lain, kenapa melakukannya sendiri?”

Karakter seorang B membuat segala pekerjaan dikerjakan oleh orang lain. Dengan begitu bila karakter ini terlalu ektrim dan banyak yang memiliki karakter ini maka nyaris tidak ada orang yang memiliki keterampilan kerja. Itu artinya, siapa yang akan melakukan?

Semua orang ingin “dilakukan” sehingga menimbulkan rasa malas dalam mempelajari keterampilan kerja. Dampak yang terjadi adalah sektor bisnis terlalu sesak persaingan dan minimnya pekerja. Akhirnya mau tidak mau, negara harus mengimpor pekerja dari negara lain.

Ada baiknya karakter pekerja dan pekerja mandiri harus tetap berada pada jiwa pebisnis sehingga ada keseimbangan.

Karena bisa juga kan seorang karyawan memiliki bisnis dan seorang pebisnis adalah seorang pekerja walau status kerja-nya bukan seperti pekerja lain.

Walau terkesan “MALAS” dalam hal memikirkan keterampilan kerja, seorang pebisnis sebenarnya lebih senang dalam hal pekerjaan “berpikir” untuk memikirkan perkembangan bisnis dan hidupnya.

Jadi kalau ada yang bertanya, “Apa sih yang dikerjakan pebisnis kalau semua pekerjaan sudah diserahkan pada orang yang ahli?”

Maka jawabanya adalah “BERPIKIR”.

Ada sebuah cerita dari buku Cashflow Quadran (2007 : 35) bahwa ada sekelompok orang yang katanya mengaku sebagai kelompok cerdik-pandai datang untuk menghakimi Henry Ford karena menurut mereka ia seorang yang “BODOH.” Karena itu, Ford mengundang sekelompok itu ke dalam kantornya dan menantang mereka untuk mengajukkan pertanyaan padanya dan ia akan akan menjawabnya.

Setelah pertanyaan diajukkan kepada Ford, menurut anda bagaimana Ford menjawab pertanyaannya itu?

Salah. Tetapi Ford hanya meraih telepon untuk menghubungi seorang asisten ahli dalam menjawab pertanyaan yang diajukkan. Ford menginginkan agar jawabanya sesuai yang diinginkan si penanya.

Kenapa Henry menyuruh asisten ahli untuk menjawab pertanyaan? Tujuannya agar bisa mengosongkan pikiran untuk melakukan tugas-tugas yang lebih penting yaitu tugas-tugas berpikir.

Karena menurut Henry Ford (2007), “Berpikir adalah pekerjaan tersulit di dunia. Itu sebabnya hanya sedikit orang yang melakukannya”

Itulah kenapa (kurang lebih) Einsten mengakatan bahwa berpikir bisa membuat seseorang lelah sampai ke sel-sel terkecil. Kurang lebih begitu.

Tugas pebisnis sebenarnya berat yaitu berpikir untuk kepentingan bisnis. Hanya saja kelihatannya malas dan masa bodoh. Tetapi memang sebagian pebisnis memang malas dan memang harus malas karena segala kegiatan bisnis dilakukan oleh pegawai.

Hal yang paling penting adalah, keseimbangan keterampilan kerja dan bisnis.

Referensi: Robert T Kiyosaki, The Cashflow Quadrant, Terj, Gramedia, Jakarta, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar