Setelah percakapan dengan ayah kandung Robert T Kiyosaki, keesokan harinya ia mengunjungi sahabat terbaiknyanya, Mike, dan memberi tahu apa yang dikatakan ayahnya mengenai cara menghasilkan uang.
Jawaban dari ayah kandung Robert Kiyosaki mengenai cara menghasilkan uang di saat umur masih 9 tahun, sangatlah masih kurang untuk memberikan penjelasan mengenai cara menghasilkan uang.
Ayah kandung Robert Kiyosaki (2008 : 14) hanya memberi jawaban bahwa untuk menghasilkan uang dan kaya maka harus belajar menghasilkan uang dengan otak. Tentu untuk anak kecil sangat kurang bila menjelaskan seperti itu.
Lalu Mike bertanya mengenai cara menghasilkan uang pada Robert Kiyosaki. Tentu Robert Kiyosaki yang masih belum paham mengenai hal ini langsung menjawab tidak tahu. Tetapi ia hanya menawarkan Mike agar menjadi patnernya.
Langkah awal Robert dalam usaha menghasilkan uang adalah memiliki patner. Dalam dunia bisnis, memiliki patner bisnis adalah salah satu hal yang penting. Sehingga alangkah baiknya sebagai pemula memikirkan patner bisnis sebagai langkah awal memulai bisnis.
Langkah memilih patner untuk memulai bisnis adalah langkah tepat karena sudah memikirkan kerja tim.
Sudah menjadi kebiasaan bahwa kerja tim adalah berkaitan dengan urusan manusia yang memiliki karakter dan pemikiran yang bisa berbeda-beda. Bila sudah bisa kerjasama dengan orang lain maka ini hal yang penting dalam bisnis.
Memilih patner sebagai langkah awal memulai bisnis bukan berarti harus teman. Keluarga, istri, atau siapa saja bisa menjadi patner bisnis. Bahkan Robert Kiyosaki memiliki patner bisnis adalah istrinya sendiri, Kim.
Robert berkata (2008 : 15),
“Dan segera pada sabtu pagi, Mike menjadi rekan bisnis pertama saya. Kami menghabiskan pagi itu untuk mencari ide bagaimana mendapatkan uang. Adakalanya kami membayangkan dan membicarakan ‘orang-orang hebat’ yang sedang bersenang-senang di vila tepi pantai milik keluarga Jimmy. Agak menyakitkan, tapi itu bagus, karena itu memberi kami inspirasi untuk terus memikirkan cara menghasilkan uang. Akhirnya, siang hari itu, secercah cahaya menerangi benak kami. Mike mendapat gagasan yang diperoleh dari sebuah buku ilmu pengetahuan yang pernah dibacanya. Dengan penuh kegembiraan, kami berjabat jangan, dan kami sekarang mempunyai sebuah bisnis.”
Langkah kedua yang dilakukan Robert T Kiyosaki bersama sahabatnya, Mike adalah mencari ide. Walau ide belum di dapat, tetapi imajinasi mengenai impian yang ingin diraihnya sudah hadir pada keduanya.
Jadi setelah memikirkan patner sebagai langkah awal memulai bisnis, maka berikutnya adalah mencari ide. Sembari mencari ide maka pikiran terus membayangkan mengenai dunia orang-orang yang sudah sukses dalam bisnis.
Hal yang harus disadari adalah bila memiliki impian mengenai sesuatu maka harus terus membayangkan apa yang dimikannya. Lebih sering disebut visualisasi impian.
Karena dengan melakukan visualisasi impian diharapkan akan memunculkan ide-ide dalam hal ini ide bisnis. Alasannya bisa memunculkan ide-ide bisnis karena memang pikiran berusaha untuk mendapat ide hasil visualisasi impian.
Pada akhirnya, Robert T Kiyosaki mendapatkan ide untuk menghasilkan uang. Apa itu? Yaitu “membuat uang koin dari timah”. Hm… sebuah ide seorang anak kecil yang sudah memikirkan bagaimana menghasilkan uang.
Alangkah baiknya memang, pendidikan impian diajarkan sejak dini. Bimbing terus seorang anak agar bisa menentukan impiannya. Tentunya setelah ia sudah mengenal alias sudah bisa membaca.
Bila serang anak ingin menjadi pengusaha misalnya, jangan cegah impian mereka. Jangan pula mencegah dalam usaha untuk mewujudkannya walau masih berusia di bawah umur. Yang penting adalah kapasitas usaha yang harus dibedakan antara anak kecil dan orang dewasa.
Dengan memiliki impian menjadi pebisnis alias pengusaha sejak umur sembilan (9) tahun dan langsung memulai bisnisnya segera (jadi tidak sekedar impian-impian kosong), sekarang Robert T Kiyosaki berhasil menjadi salah satu orang terkaya didunia karena sukses bisnis, sukses investasi bahkan sukses mendidik jutaan orang dalam bisnis.
Untuk anda yang belum berbisnis dan mau memulai bisnis, mulailah dengan yang paling sederhana dulu seperti kisah Robert T Kiyosaki yang sangat konyol dalam menghasilkan uang (bukan berarti meniru membuat uang).
Setelah itu dari hal yang sederhana dalam bisnis, maka dengan sendirinya akan tumbuh besar seiring belajar dan berusaha.
Referensi: Robert T Kiyosaki, Rich Dad, Poor Dad, Terj, Gramedia, Jakarta, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar