Selasa, 02 April 2013

Mampu Menghasilkan Uang Lewat 4 Sumber Penghasil Uang

Apakah anda pernah berpikir waktu sekolah tingkat menengah atas (setingkat SMA) tentang, “bagaimana cara menghasilkan uang dengan ilmu saya?”

Bila anda sudah pernah bertanya begitu mungkin anda akan merasa bahwa sekolah sangat sia-sia mengajari anda mengenai ilmu yang tidak ada gunaannya “untuk menghasilkan uang”.

Maaf, saya mengatakan uang bukan saya matre, tetapi lebih kepada tujuan inti kita menempuh pendidikan alias mencari ilmu. Tujuan kita mencari ilmu adalah untuk mencari penghasilan yaitu penghasilan lahir dan penghasilan batin. Bila penghasilan lahir maka yang penting adalah UANG.

Di sekolah ada mata pelajaran Biologi, MTK, Fisika, Kimia, dll, tetapi pernahkah anda diajarkan bagaimama memanfaatkan ilmu-ilmu yang secara riil untuk kepentingan keterampilan tenaga kerja?

Bila anda jujur, pasti akan mengatakan TIDAK. Tetapi bila anda sekolah di SMK, maka ceritanya lain. Di SMK memang diajarkan keterampilan kerja tetapi biayanya (katanya) mahal apalagi yang berkaitan teknologi.

Jadi jangan salahkan orang tua dari desa terpencil yang melarang anaknya untuk sekolah dan lebih memilih untuk mencari uang. Karena anda pun merasakan sendiri bahwa pengajaran yang diberikan masih tanda tanya untuk “kerja”.

Lebih-lebih, keterampilan dalam menghasilkan uang bukan dari jalur pekerjaan saja tetapi juga dari tiga jalur alias kuadran yaitu kuadran kerja mandiri, kuadran bisnis dan dan kuadran investasi.

Bila pemerintah belum mampu membuat sistem pendidikan pada keterampilan menghasilkan uang di era informasi ini dan masih fokus membuat lulusan asal-asalan (tidak seperti SMK) maka akan banyak lulusan SMA tidak memakai ilmunya.

Padahal bila pemerintah sendikit saja memberikan stimulan berupa pendidikan keterampilan kerja di SMA, maka masalah persaingan ketat pada satu sektor akan berkurang. Maksud satu sektor yang persaingannya ketat adalah di sektor kerja.

Saya sangat setuju program pendidikan SMK yang langsung memberikan jurusan-jurusan skil kerja di masing-masing sekolah. Ada SMK Teknik, SMK Perhotelan, SMK Perhutanan, SMK Perkebunan, SMK Tata Boga, dll.

Nanti nambah lagi SMK Matematika, SMK Biologi, SMK Fisika, dll. Yang kegunannya untuk tenaga kerja bagian pendidikan dan keilmuan.

Karena dari keterampilan kerja akan membentuk keterampilan-keterampilan lain seperti kerja mandiri, bisnis. Karena kebanyakan orang bila sudah mahir membuat sesuatu maka bisa juga untuk bisnis sesuatu hasil buatannya sendiri.

Tetapi bila pemerintah selalu tidak peduli mengenai pendidikan SMA yang mereka berikan untuk rakyat, maka lebih baik bangunlah gaya belajar sesuai keinginan masing-masing pelajar agar tidak mengikuti arus yang membuat hidup lulusan SMA tidak pasti.

Untuk itulah Robert T Kiyosaki memberikan arahan. Robert berkata (2007 : 15),

“Kebanyakan dari kita berpotensi memperoleh penghasilan dari keempat kuadran. Kuadran mana yang anda atau saya pilih untuk memperoleh penghasilan utama kita tidak terlalu tergantung pada apa yang kita pelajari di sekolah; hal ini lebih tergantung pada siapa diri kita pada intinya---nilai, kekuatan, kelemahan, dan minat inti kita. Perbedaan inti inilah yang menarik atau menolak kita dari keempat kuadran.”

Keempat kuadran adalah kerja, kerja mandiri, bisnis dan investasi.


Lanjut Robert Kiyosaki (2007), “Namun, tak peduli apa yang kita ‘lakukan’ secara profesional, kita masih dapat bekerja di keempat kuadran. Sebagai contoh, seorang dokter medis bisa memilih mendapat penghasilan sebagai seorang ‘E’, seorang pegawai.

Maksud “E” adalah karyawan alia pekerja

Tetapi menurut Robert (2007 : 15), dokter juga bisa memperoleh penghasilan sebagai S alias pekerja mandiri yang membuka praktek (yang biasanya di samping rumahnya) dan membuat daftar klien pribadi.

Atau dokter bisa menjadi seorang B alias pebisnis yang memanfaatkan skil kedokterannya sehingga ia memiliki penghasilan di luar jalur kerja. Menurut Robert (2007 : 15), mungkin saja dokter itu menyewa seorang manajer bisnis untuk menjalankan organisasinya.

Seorang dokter pun bisa melakukan investasi dari berbagai jenis dan kelas sehingga penghasilan tidak melulu dari jalur skil dirinya.

Itulah gambaran bila sesorang berawal dari memiliki skil kerja. Memiliki skil kerja alias keterampilan kerja yang mampu menduduki kuadran kerja, kerja mandiri dan kuadran bisnis plus ditambah kuadran investasi.

Spirit ilmu keterampilan kerja itulah yang mampu membangkitkan gairah lain sebagai cara untuk menghasilkan uang alias penghasilan.

Referensi: Robert T Kiyosaki, The Cashflow Quadrant, Terj, Gramedia, Jakarta, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar