Selasa, 04 Maret 2014

Solusi Masalah Terlalu Nafsu Belajar Bisnis Online

Belajar bisnis memang baik. Tetapi kata “terlalu” tidak tepat diletakkan pada belajar bisnis online. Bukan hanya pada bisnis online, tetapi kata “terlalu” tidak pantas diletakkan dimana saja, untuk apa saja, dan untuk siapa saja.

Jadi, belajar yang terlalu nafsu atau terlalu nafsu dalam belajar sangat tidak dianjurkan.

Itulah mengapa, para mentor menganggap bahwa terlalu banyak belajar merupakan salah satu kesalahan berbisnis online.

Pendatang baru di internet marketing punya nafsu belajar besar. Pemula kebiasaan melahap teori internet marketing/bisnis online dari berbagai pendapat para mentor. Entah karena faktor ingin cepat bisa atau karena memang tidak bisa-bisa sehingga perlu nafsu belajar yang besar.

Konsentrasi pun terpecah, semangat terbagi-bagi, tenaga berhutang pada sepiring nasi karena melahap pendapat dari para master yang berbeda-beda pandangan.

Akhirnya apa? Kita terperangkap kesalahan yang satu ini. Kita hanya jadi manusia yang bingung. Kita bingung untuk memulai bisnis. Kita hanya menjadi pembaca setia tentang bisnis online. Bisnis online yang dipelajari hanya menjadi sampah teori.

Lalu apa solusi dari para mentor bisnis?

Hadapi Kenyataan

Hadapi kenyataan dan jangan takut. Sadari bahwa perbuatan terlalu nafsu belajar hanya akan menjadi seorang pecundang atau ahli teori semata. Pebisnis tidak seperti itu! Yang dikenal pebisnis adalah “satu ilmu, banyak praktek”.

Fokus Ilmu Pada Rencana

Jangan membeli panduan bisnis lagi hanya karena ada rasa bingung atau ada rasa tidak sempurna pada pendapat mentor yang pertama. Kuasai dulu sampai berbisnis baru membeli panduan bisnis lagi. Karena ada petuah kuno “Manusia tidak ada yang sempurna”. Jadi, ingatkan nafsu belajar kita. Jadikan kegiatan membeli panduan bisnis sebagai salah satu kebutuhan penting untuk rencana kita yang telah ditetapkan.

Kalau fokus bisnis berawal dari belajar menjual ilmu gratis lewat, tetapkanlah ilmu apa yang akan dijual. Pelajari tentang ilmu itu. Jadikan penjualan informasi gratis sebagai awal rencana untuk bisnis yang lebih besar. Bila banyak orang yang menikmati penjualan informasi kita, berarti kita berhasil menjual.

“Apa yang sudah Anda tahu?” Silahkan Anda menjawab pertanyaan iini

Kalau jawaban saya seperti ini.

Bukan yang sudah saya tahu, tetapi yang sudah saya praktekkan pengetahuan itu yaitu praktek menulis.

Kalau masih ditanya, menulis tentang apa yang saya kuasai?

Maka saya menjawab bahwa saya menulis belajar bisnis.

Selain itu, saya belum pasti. Tetapi, yang jelas saya punya banyak buku bisnis dan sudah saya baca semua. Tentang internet marketing/bisnis online pun sudah banyak yang saya lahap tanpa mengganggu fokus saya. Itu artinya, otak saya sudah pernah mengalami paham pada buku bacaan bisnis walau sekarang banyak yang lupa di otak.

Jadi, fokus ilmu yang cukup saya kuasai adalah tentang bisnis. Ilmu ini yang akan jadi bahan untuk menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar